Saturday, 20 December 2008

Ransum Menjelang Bertelur

Poultryindonesia.com, Tips. Gizi makanan pada saat ayam tumbuh hingga mulai bertelur harus memungkinkan untuk pertumbuhan maupun untuk produksi telur, di samping kecukupan untuk hidup pokoknya. Kerenanya, makanan yang disediakan haruslah mengandung cukup zat gizi.

Sebagian peternak, khususnya peternak layer seringkali risau dengan berbagai kendala yang ditemui dalam persoalan gizi ransum ayamnya. Kerap dirasakan produksi telurnya rendah baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga tidak sesuai dengan jerih payah yang mereka keluarkan. Telah kita ketahui bersama bahwa makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan serta produksi ternak. Hal ini tiada lain karena adanya komposisi gizi di dalam setiap bahan makanan tersebut. Secara kimiawi dapat diketahui , zat-zat gizi pada bahan makanan umumnya terdiri dari : air, bahan kering, mineral, vitamin, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar serta bahan ekstrak tanpa N. Untuk kebutuhan penyusunan ransum, beberapa pusat penelitian telah mampu memberikan batasan-batasan kebutuhan ternak sesuai masa pertumbuhan atau masa produksinya. Tindakan ini didasarkan pada zat-zat yang dianggap sangat penting, seperti : protein, asam-asam amino, vitamin, mineral serta energi. Namun khusus untuk ayam petelur, Suhendra P. (1994) menyatakan, kebutuhan zat-zat gizi utamanya adalah sebagai berikut : Protein Fungsi utama protein pada ayam petelur ialah untuk memelihara dan menggantikan sel-sel yang telah rusak. Protein juga berfungsi sebagai penunjang pertumbuhan dan pembentukan telur. Tetapi, kelebihan potein akan mengakibatkan harga ransum menjadi tidak ekonomis karena selain mahal, protein yang berlebihan juga akan diubah menjadi energi. Perubahan ini sangat tidak efisien jika dibandingkan dengan pembentukan energi dari lemak ataupun karbohidrat. Vitamin Vitamin yang berhubungan erat dengan produksi telur, khususnya adalah vitamin D. hal ini disebabkan karena vitamin D berperanan di dalam pembentukan cangkang (kulit telur). Selain vitamin D, vitamin lain yang juga berperan dalam proses pembentukan telur adalah vitamin A, yang utamanya terdapat pada kuning telur. c. Mineral Mineral yang paling erat hubungannya dengan proses pembentukan telur adalah Kalsium. Mineral ini bersama-sama dengan vitamin D berperan sangat penting untuk pembentukan cangkang. Selain berpasangan dengan vitamin D. kalsium juga berpasangan dengan mineral phospor. Program gizi pada ayam sebelum bertelur, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah perbaikan gizi pada ayam petelur, bertujuan untuk peningkatan kualitas maupun kuantitas telur sebagai hasil produksinya. Di samping itu, juga untuk menghemat biaya melalui pengurangan harga ransum. Khususnya pada ayam-ayam yang mulai tua, maka pembengkokan tulang belakang dapat dihindari sehingga ayam mampu berproduksi lebih lama. Adapun program gizi yang dianjurkan untuk ayam-ayam menjelang bertelur adalah dengan jalan mengurangi level protein sampai 14% dan meningkatkan level kalsiumnya sampai 6%. Jadi apabila pemberian protein pada yang sebelumnya antara 14,2%-15%, untuk ayam bertelur hendaknya diubah menjadi14% pada 2 minggu sebelumnya. Demikian juga dengan pemberian kalsium yang seharusnya diberikan antara 2,70%-3,30%, hendaknya diubah menjadi 6% pada 2 minggu sebelum bertelur. Sedangkan pemberian vitamin D hendaknya dilipatgandakan setiap 2 hari sekali selama 2 minggu tersebut, melalui pemberian air minum. Karena ayam petelur maupun telurnya terdiri dari berbagai komponen zat gizi yang susunannya hampir sama dengan komponen zat gizi pada bahan makanan, maka pemberian / penyusunan zat-zat gizi ransum yang tepat, sangat penting bagi kehidupan maupun produksinya


dikutip dari: www.poultryindonesia.com 

No comments:

Post a Comment